27 April 2007

Alhamdulilah....Makasih Ya Robbi

Puji syukur. Alhamdulilah.

Gue seneng banget ini hari, jauh dari lubuk hati gue girang banget. Dah sekian lama baru bisa mencurahkan perasaan, terhadap blog ini. Mohon maaf pada blogger mania gue baru bisa pegang lagi, dan mencurahkan perasaan isi hati yang lama dah terpendam.

Gue baru tahu dan menemukan idnya (login ke blogger) kasian banget deh gue. Maklum ga pernah di belai (jablai) heheh. Akhirnya banyak sekali unek-unek yang tak tercurahkan dah sekian lama menjadi ngebatu di otak gw.

Pertama gw mau teriak dulu OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOi Baaaaaaaaaaaangsa Innnnnnnndonesia, dah makasih.

Saatnya kita mulai menata diri dimulai dari diri kita sendiri. Sudah banyak sekali korban berjatuhan, bencana melanda , bahkan yang ngetrend saat ini adalah kelalaian dari sebuah pemikiran pada saat pengeboran gas. Niat mencari keuntungan dari gas malah mendapatkan musibah yang sangat teragis. Ingat apapun yang terjadi jangan dijadikan perdebatan ..... yang perlu kita tegaskan adalah bagaimana solusi yang akan kita perbuat demi terciptanya sebuah tatanan hidup yang manusiawi.

Pendidikan jangan dijadikan alat transportasi politik "IPDN" sudah bukan Zamannya lagi. Tiap-tiap pemimpin memiliki ciri masing-masing. Kalo begitu apa bedanya dengan perubahan Zaman dari tradisi 1 ke tradisi yang lainnya. Jangan anak bangsa dijadikan tumbal sistem kekuasan di negara ini. Dengan berkedok instansi pemerintah. Ini masa Repormasi. artinya kita menunutut sebuah perubahan besar. bukan perubahan yang timbul...tenggelam. Dan apakah itu masih efektif dan efisien ? bila IPDN dijadikan sekloah atau institut dalam mencetak lulusan yang diminta oleh bangsa. Apakah calon akademika itu diberikan Muatan Lokal dalam setiap perkuliahan, seperti bagaimana cara menendang, memukul bahkan menutupi apa yang telah mereka perbuat kepada korbannya. Bagai mana kalo itu terjadi pada saat rakyat miskin kota, Kaum pedesaan atau bahkan Masyarakat MOderen yang berkelas. Mungkin mereka sudah bisa memposisikan pos-pos dari permasalahan yang harus diselesaikan. Bahkan ga jadi masalah bagi mereka ketika harus menggusur bahkan membuat kaum tertindas (wong Cilik) terdesak, terpojok bahkan terambil yawanya. Bagi mereka cuman satu "bagai mana mereka bisa memuaskan pelayanan terhadap kaum Minoritas (orang berkuasa) dalam membuat nyata mimpi Orang kaya.

Agama, Pendidikan Budaya Tolong jangan dijadikan alat transportasi politik. Mereka memiliki ruang geraknya masing-masing.

Apakah bangsa ini ingin selalu dalam ketertindasan. Apakah metal penjajahan semasa Jepang Belanda merupakan sebuah paradigma yang mengakar dalam negri ini. Pemerintah selalu menyembunyikan kebenaran bila akhirnya akan menyakitkan. Namun secanggih, dan sehebat apapun yang namanya kebenaran pasti akan terkuat walaupun ditutup-tutupi. Kesalahan demi kesalahan jangan selalu di tutupi. harusnya kesalahan itu dijadikan parameter dalam melakukan suatu kesimpulan dengan akurat atau setidaknya mendekati kebenaran.

Buat generasi muda. Marilah galang persatuan antar daerah. Jangan mau di adu domba oleh bangsa sendiri. apakah kita ini sebuah keledai ? kita tidak akan terpuruk untuk kesekian kalinya. Karena kita buakn Keledai kita adalah Manusia ynag diberikan akal dan pikiran, kita adalah makhluk ciptaan-NYA (Maha KUasa) yang sempurna dari citaan yang lainnya.

Terimakasih atas kesempatannya dalam mencurahkan semua unek-unek Gue.

Merdeka.


bithoks
27042007