23 December 2005

Semoga Ibu Bahagia

Kemaren Semua berkumpul bersama untuk memberikan sebuah penghormatan terhadap seorang pejuang yang tak henti-hentinya mendidik dan mengayomi seoang anak dalam waktu yang takterbatas. Pejuang itu kita selalu sebut dengan panggilan kesayangan Mamah, Emak, Umi, Ibu dan yang lain. KIta ambil secara global Ibu.
Tak pernah terbesit di benak seorang Ibu terhadap anaknya bila Ia kelak nanti berhasil Seorang anak itu harus mengembalikan apa-apa yang IA telah berikan. Perjuangan Ibu sangat mulia makanya dalam ajaran Nabi KIta Muhammad Saw, bahwa di bawah telapak kaki Ibu ter dapat Sorga. Maksudnya Bahwa tugas seorang Ibu adalah tugas yang sangat Mulia.
Makanya berbahagialah bagi anda yang ditunjuk sebagai seorang Ibu.
Tugas Ibu sangat berat dari melahirkan sampai membesarkan Ku hingga mengenal ganasnya Dunia Luar.
Sebuah negara bisa kuat bila semua Ibu mendidiknya dengan penuh tanggungjawab dan kebaliaknnya Negara akan hancur jika Seorang Ibu mendidiknya dengan tidak bertanggungjawab.

Sebagai Seorang Anak yang dilahirkan oleh seorang Ibu saya mewakili seluruh Anak-anak Indonesia yang lahir dari rahim seorang ibu mengucapkan :

Terimakasih Ibu .... Terimakasih atas bimbingan dan perjuangan Mu yang tak pernah habis-habisnya, makan ati atas kelakuan Ku.
Ibu semoga Aku bisa membahagiakan MU
Ibu Ketika Ku punya maslah Ibu yang selalu jadi teman Curhatku.
Ibu Aku mohon maaf atas perilaku Ku yang membuat Ibu Jengkel..... Semoga Ibu tetap tabah dalam mendidikku.
Ibu Pengorbanan Mu tak bisa terbalaskan karena kasih sayang ibu tak terbatas nilainya.
Ibu Aku akan selalu ingat nasehat Mu tentang Menghadapi Dunia Luar.
Ibu Doaku mungkin tak bisa membalas apa-apa yang telah ibu berikan .....hanya Tuhan yang Membalasnya Ibu.
Ibu. Semoga Ibu tidak pernah menyerah dalam menghadapi globalisai dunia yang membawa anak Mu kehal-hal yang LIar.

Dan hanya Permohonaan Maaf yang Aku bisa lakukan
Terimakasih Ibu
Terimakasih Atas Pengabdian Mu
Semoga apa-apa yang telah Kau berikan menjadi kenangan dalam Ku mendidik generasi yang lain.

Ku Ucapkan Selamat Hari Ibu semoga ibu selalu Tbah.
dari Anak Mu


Tercinta.
Indonesia

04 December 2005

Emosi Terpendam

Dari penglihatan yang mulai tidak jelas, terlihat sesosok manusia bertubuh kekar sedang asik menikmati hidangan yang disediakan oleh pelayan Kantin. Pelayan kanti itu berparas ayu dan lugu maklum mereka itu baru datang dari Udik (kampung) pergi ke Kota dengan tujuan ingin merubah kemiskinan, Katanya di Kota gampang cari duit, tinggal bermodalkan nekat. Jawab seseorang yang mereka anggap berhasil mengadu nasib di Jakarta, yang akrab ditelinga mereka dengan sebutan Kota Metropolitan.
Tempat yang mereka tinggalkan, demi peningkatan taraf hidup keluarga tidak berarti apa-apa, tak heran banyak sekali Investor-investor asing maupun lokal berebut mendapatkan sebidang tanah guna kepentingan bisnis semata diperkampungan.

Bagi mereka menjual sebidang tanah, tidak menjadi soal selama tanah yang dijual, tinggi nilai jual. Tetapi sepandai-pandainya Penduduk udik, masih bisa dibuat bingung dengan penawaran Investor yang kadang-kadang mereka tidak mau membeli sebidang tanah dengan harga tinggi. Karena menurut Investor sebidang tanah di Kampung tidak berarti sama sekali. Lain halnya dengan di kota 1 meter saja bisa mencapai 1,5 Juta.
Dua Fenomena diatas menggambarkan betapa kecilnya nilai dari sebuah perkampungan bila dibanding dengan perkotaan, yang menjanjikan kemewahan. Banyaknya Urbanisasi menuju ibu kota menyebabkan bertambahnya angka pengangguran dan berdampak pada pertumbuhan angka kriminalitas. Dikarenakan tidak seimbangnya pertumbuhan pengganguran dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan.
Kalo kita kaji secara dalam, sebenarnya semuanya disebabkan oleh faktor Ekonomi dan kebutuhan yang mendesak. Namun pemerintah kurang sekali mensikapi permasalahan yang mendasari itu semua. Mereka lebih banyak mengfokuskan bagaimana dana bantuan bisa segera di terima untuk dibagikan kepada yang berhak dalam hal ini Para Koruptor yang mengatas namakan Rakyat.
Belum itu saja, mereka, disibukan dengan berbagai aktivitas yang menggunakan biaya sangat besar. Hanya untuk menggolkan kepentingan Partai Politik yang mereka Usung. Sering terlihat di media masa antusias mereka saat melakukan sidang bersama, sampai terlihat di layar kaca Televisi Anda, ada wakil kita yang sedang serius memikirkan bangsa sampai terbawa kealam mimpi walaupun pada saat itu sedang diadakan rapat dengar pendapat mengenai nasib bangsa khususnya Rakyat Indonesia.
Besarnya pendapatan pokok gajih mereka, mereka melakukan tugasnya dengan menaikan pendapatan yang diperoleh sebagai wakil rakyat. pada saat itu Rakyat sedang dipusingkan oleh kebijakan pemerintah mengenai kenaikan BBM yang berakibat kesengsaraan rakyat kecil.
Tak habis pikir, pemerintah menggunakan siasat dengan memberikan subsidi langsung per tiga bulan sebesar 100.000. Ironis sekali bahwa bangsa kita hanya dihargai dengan 100.000 demi kelancaran dan terwujudnya KKN yang adil dan bijaksana dalam kerangka kesatuan. SEbagai penerus bangsa mari kita mulai dengan niat dalam hati untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Karena kalo bukan kita lalu siapa lagi.

Bersyukur

Manusia Sama saja dengan binatang selalu perlu makan
Namun caranya berbeda, dalm memperoleh makanan.

Namun kadangkala adat manusia seperti binatang
Bahkan Manusia lebih keji dari binatang.


Puji syukur kepada Allah Swt yang memberikan Kelebihan pada Manusia sebagai Makhluk ciptaannya.
Bersyukur, itu salah satunya cara manusia membalasnya.
Tetapi ingat Sebagai Umat beragama kita harus menjalankan Perintahnya, Menjauhi Larangannya dalam agama islam disebut Taqwa.

Jangan pernah mengkultuskan sesuatu selain dari pada-Nya.

Ya Robi terimakasih atas nikmat dan karuniamu terhadap bangsa kami, bahasa kami dan persatuan kami. Ya Rob kupergunakan Otakku demi agama bangsa dan negara. Ya Rob Ampunilah para pejuang yang telah berjuang dalam menegaakan Keadilan, Kebenaran.
Maha Mendengar dan Mengetahui.

Take care the Indonesian child

A great number happened mistreatment a Father/the Mother against his child.
The reason that often was raised was to "educate him so that wanted according to".
But was also that really tromatik really previously when he was small he was often treated Rough by parents of the uterus.
Finally his rough habit became the obligation in educating the child, a great number were found by us, whether that in the Bus in the Pavement in Red Light.
Necessarily his period was the period to know education in order to be not fooled, and could have the expertise in order to looks for employment opportunities.
The child was forced to seek a living in order to supports his two parents.
Realistic this indeed happened in the country that he said the "poor and the child were neglected was maintained by the country" in fact was different.
Be unproven.
Was not yet seen by us government seriousness in combatted Exploitasi the Child by parents.
"Don't had given the punishment to the child, if he did not yet understand what will do that he Do but don't had punished in a manner Indisiplioner (military methods) against the Child if the child was guilty."
Let's the Indonesian babysitter from Exploitasi parents against his Child.