11 April 2008

Kabar Duka

Hari itu hari senin, tiba tiba telphone berdering ...kring..kring, semakin lama semakin keras bunyinya. Tidak lama Akupun bergegas menghampiri pesewat telphone, Halo...Assalamualaikum. Waalaikum salam jawab seorang perempuan yang tak lain adalah suara Mamahku.Papa ada ga Aa? (panggilan Mamah ke aku) Ada Mah jawabku, bilangin, Mamah mau ngomong. Ok Mah Jawab Ku.

Tidak lama kemudian Aku panggil Papah..Pah.....Pah.. Mamah mau ngomong penting. Papahku bergegas menghampiriku. Ada apa Aa, ini Mamah mau Ngomong. Papah dan mamah melakukan pembicaraan yang kayaknya serius sekali. Tidak lama Papahku mengakhiri pembicaraannya dengan kalimat Waalikum salam.
Aku ga ada rasa curiga sama sekali.. Sampai akhirnya Papahku berangkat ke kantor. Aku kembali lagi mengerjakan kerjaan yang tadi terganggu oleh bunyi telphone.
Setelah sekian lama waktu berlalu tiba-tiba bunyi bel dirumahku berbunyi...ting..tong.
Aku bergegas ke pintu kuraih gagang pintu, loh ko Papah..tanyaku? Ada apa Pa kok balik lagi, sakitnya ..tanyaku. Papahku langsung menyuruhku siap-siap berkemas. .. Pa nih ada apa sih ko dadakan gini..?(dalam kebingungan)...Udah pokoknya kita berdua harus kekampung nanti ceritannya di mobil ok...jawab Papahku.
Di dalam mobil sekitar jam 23:00 baru Papah menceritakan perihal dadakan ke kampung,
tadi Papah di telphone oleh Mamah di jalan saat menuju ke kantor. Mamah cerita bahwa kondisi Kake dalam masa keritis...langsung aja Papah minta ijin ke kantor untuk ke kampung.
Setelah sampe di tujuan yang begitu lama sekitar 6 jam perjalanan kita berdua langsung ke tempat yang dituju yaitu rumah Kake.
Langsung aja cepat-cepat ke pintu rumah sambil mengucapkan salam...Assalammualaikum akhirnya pintu rumah kake terbuka. Kontan semuanya kaget melihat kedatangan kita berdua yang tidak disangka-sangka.
Pandanganku berubah arah menuju kesosok tubuh yang kurus yang sedang berbaring tak sadarkan diri matanya tertutup tapi suara napasnya terdengar. Ya Allah ternyata itu adalah Kake. Aku langsung mencium kening dan telepak tangan kanannya sambil meminta maaf..
Tidak lama keadaan berubah.... denyut jantung Kake berdetak agak cepat.. sampai kita mengumandangkan lailahailalloh...di telinganya diselingin dengan Allah...Allah sampai keluarga membaca Surat Yassin.
Tetapi denyut nadi Kake kembali normal..hingga keosokan harinya kake masih belom membuka matanya.. akhirnya karena ia kekurangan cairan makanya kita coba infus..sampai habis beberapa botol.. kondisi tidak berubah. Pada jam 18:00 hari selasa kondisi Kake semaikin menurun. Kakinya sudah tidak bisa di gerakan. Akhirnya kita talkin, tahmid dan tahlil serta membaca yassin yang ke dua kalinya sambil menuntun Kake untuk membaca kalimat Laillahaiallah. tidak lama kondisi Kake agak sedikit tidak menghawatirkan. Sampai jam 23:00 malam rabu tiba-tiba Kake membukakan mata tapi taklama dia tidur lagi. Pada kondisi itu kita sekeluarga mengikhlaskan Kake kalo memang ini adalah waktunya buat Kake. Sampai Aku membisikan di telinga Kake...Kake ini iyan, Kake iyan mohon maaf iyan ga bisa memenuhi permintaan Kake..tentang hal Mempunyai pasangan dan menikah, iyan juga minta maaf klo ada kesalahan, begitu juga dengan Kake, Iyan sudah memaafkan. Itu kata-kata terakhir yang di ucapkan Aku kepada Kake....sampai Ia menghebuskan napas terakhirnya.
Selamat tinggal Kake...Selamat jalan, semoga sampai pada tujuan.
Semoga Kake diterima di sisi Allah SWT. Amin Ya Robal Alamin.


No comments: